Analysis of Direct Medical Costs for Treatment of Tinea Corporis at the Skin and Venereological Diseases Polyclinic, RSD Gunung Jati, Cirebon City
Analisis Biaya Medis Langsung Pengobatan Tinea Korporis di Poliklinik Penyakit Kulit dan Kelamin RSD Gunung Jati Kota Cirebon
Abstract
Tinea korporis adalah infeksi dermatofitosis yang mengenai kulit tidak berambut (glabulosa) Menurut hasil profil kesehatan indonesia yang menunjukan bahwa penyakit kulit dan jaringan subkutan menjadi peringkat ketiga dari sepuluh penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di rumah sakit se-Indonesia berdasarkan jumlah kunjungan yaitu sebanyak 192.414. Waktu terapi yang lama membuat biaya pengobatan juga besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengobatan dan biaya medis langsung di rumah sakit Gunung Jati Cirebon. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan pada data rekam medis dan kwitansi pembayaran. Sampel dalam penelitian ini adalah 32 pasien. Pengolahan data meliputi karakteristik pasien dan biaya rata-rata medis langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat yang banyak digunakan di RSUD Gunung Jati adalah ketokonazol 2% sebanyak 18 pasien. Komponen biaya yang dikeluarkan pasien meliputi biaya obat dan biaya pemeriksaan penunjang. Komponen biaya medis langsung rata-rata yang dikeluarkan pasien adalah biaya obat antijamur Rp10.723, biaya obat suportif Rp3.681, biaya pemeriksaan penunjang Rp175.000, dan biaya dokter Rp50.000. Berdasarkan penelitian yang dilakukan obat yang paling banyak digunakan di RSUD Gunung Jati adalah ketokonazol 2% dan miconazol 2%. Komponen biaya tertinggi pada biaya medis langsung adalah biaya pemeriksaan penunjang.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 JIFMI : Jurnal Ilmiah Fitomedika Indonesia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.